Rabu, 29 Februari 2012

Tugas Karya Ilmiah bonsai

Kelompok 2
Menulis Karya Ilmiah
Bahasa Indonesia


Nama Kelompok:
1.    Ajeng Cahya Herdianingrum
2.    Arin Novia Pratiwi
3.    Bella Alondya Sari
4.    Intan Ria Ivandari
5.    Ismawan Dewansyah
6.    Kandita Mahran Nisa
7.    Lamang Saktiyadi
8.    Ubaidah
Guru Pembimbing : Endang Sumarsih

Bab 1
Pendahuluan
1.1   Latar Belakang
        Menurut Rismunandar,  menyatakan, “tanaman kerdil yang dipelihara di dalam pot yang beraneka ragam bentuk dan warnanya itu di Jepang diberi nama bonsai.”
Dai kutipan di atas menunjukan tentang pengertian bonsai, jadi bonsai adalah tanaman kerdil yang bentuknya menyerupai tanaman di alam bebas yang di tanam di pot yang beraneka ragam bentuknya dan warnanya atau sering juga disebut tanaman hias, itu karena bentuknya yang indah dan menarik dan biasa dipajang di halaman rumah sebagai Hiasan untuk menambah keindahan rumah, sehingga orang yang melihat akan merasa tertarik.
        Pertama kalinya tanaman bonsai ini dikembangkan di Tiongkok pada abad ke XI, kemudian pada abad ke XV seni tanaman bonsai masuk ke Jepang, hingga seni tanaman kerdil ini disebut bonsai. Dengan keindahan dan keunikan dari tanaman bonsai ini akhirnya tanaman bonsai ini sampai merambah ke Amerika Serikat bahkan ke dunia Barat termasuk ke Indonesia bonsai ini banyak digemari dan diminati untuk bisa memiliki tanaman itu.
Dengan demikian untuk bisa memenuhi hasrat itu, maka bonsai dalam penyusunan karya ilmiah ini. Hal ini sengaja penulis sajikan agar menambah kreatifitas bagi yang berminat tanaman hias.

1.2    Identifikasi  Masalah
1.Apa saja bagian, sifat dan fungsi tanaman?
2. Bagaimana cara memperoleh bibit Bonsai?
3. Bagaimana cara penamanan Bonsai?
4. Bagaimana tahap-tahap pembentukan Bonsai?
5. Bagaimana penyempurnaan bentuk bentuk Bonsai?

1.3    Tujuan
1.  Mengetahui bagian – bagian tanaman yang dapat dibentuk menjadi bonsai
2.  Mengetahui tanaman bibit bonsai
3.  Mengetahui tanaman bakal bonsai dan  bagaimana cara menanamnya
4.  Mengetahui bagaimana cara membuat tanaman bonsai
5.  Untuk memenuhi tugas mandiri mata pelajaran bahasa Indonesia

1.4   Manfaat
1. Menumbuhkan minat seseorang untuk bisa memiliki bonsai
2. Memberikan motivasi untuk bisa berkreasi dan kreatif
3. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagaimana membentuk tanaman bonsai

Bab 2
pembahasan masalah
A. Bagian Tanaman, Sifat Dan Fungsinya
    1. Organ-Organ Tanaman dan Sifatnya
Bagian-bagian tanaman dapat dibagi dalam dua bagian ialah:
- Bagian vegetatif (organum nutritivum)
- bagian generatif (organum reproductivum)
Untuk landasan membuat bonsai dibatasi pada penguraian bagian vegetatif saja, Karena bagian generatif kurang perannya dalam membentuk bonsai.
a.    Bagian Vegetatif
Bagian vegetatif dapat dibagi dalam 2 (dua) bagian:
1.    Yang berada di atas tanah (batang pokok, dahan, ranting, daun) berada di dalam lingkungan yang penuh dengan udara dan lembap, serta sinar matahari dan suhu udara yang tidak konstan
2.    Bagian yang berada di dalam tanah, perakaran yang tumbuhnya ke bawah atau ke dalam tanah dan menghindari matahari.
Bagian ini terdiri dari:
- Akar tunggang atau akar pokok yang tumbuhnya lurus ke bawah
- Akar lateral, tumbuhnya mendatar, dan keluar dari dekat leher akar

b. Sifat dan fungsi bagian vegetatief
1.    Batang pokok
Dapat meningkat tingginya, Karena diperlengkapi dengan titik tumbuh pucuknya. Dan dapat memperbesar lingkaran batangnya Karena diperlengkapi dengan jaringan khusus yang disebut kambium. Letak kambium di atas kayu, dan di bawah kulit.
2.     Dahan
Tumbuh dari kuntum yang berada di ketiak daun pada batang pokok yang masih muda. Tumbuhnya bisa mendatar atau membentuk sudut kurang dari 90°.
3.    Ranting
Tumbuh dari kuntum yang berada di ketiak daun dahan, dapat tumbuh ke arah yang beraneka ragam, namun rata-rata tumbuh ke luar arah dahan. Pertumbuhan ranting dapat dihentikan dengan reaksi membentuk ranting-ranting baru.
4.     Kuntum
Kuntum dapat berada di titik tumbuh, ketiak daun dan ada pula yang terpendam (tidak nampak) yang setiap waktu dapat tumbuh sebagai ranting atau dahan baru.
5.    Akar
Akar sifatnya menghindari sinar matahari, sifat ini disebut “negatif phototropis”. Pertumbuhan akar tidak kaku, yang berarti dapat menyesuaikan diri dengan ruang lingkup di mana mereka berada, misalnya akar tunggang menjadi lateral bila tumbuhnya terhalang oleh suatu benda yang tidak bisa ditembus, akan berubah arahnya.

2. Fungsi Bagian Tanaman
a.    Daun merupakan pabrik untuk menghasilkan zat karbohidrat, protein dan lemak. Ketiga zat ini dibentuk melalui proses fotosintesa.
Sarana dari proses tersebut adalah:
- Hijau daun yang sehat
- Sinar matahari
- Udara yang mengandung zat asam arang (CO2)
- Air
b.     Fungsi akar
Fungsi akar yang utama adalah untuk menyerap zat-zat mineral yang larut di dalam air atau dari tanah. Zat-zat mineral ini pada umumnya diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.
Air yang diserap bersama zat mineral, diperlukan untuk berlangsungnya fotosintesa. Tanpa air atau kekurangan air tanaman akan nampak layu, terutama yang diserang terlebih dahulu bagian-bagian yang masih relatif muda.

B. Bibit Bonsai

Bibit untuk bonsai atau bakal bonsai dapat diperoleh dari:
- Biji yang khusus disemaikan atau dari semai yang ada di alam bebas
- Setekan atau cangkokan, yang pembuatannya memerlukan sedikit keterampilan
- Okulasi
- Bongkah-bongkah tanaman yang masih bertunas dan masih nampak bertahan untuk hidup

1. Semai Bakal Bonsai
2. Setek, Cangkok Dan Okulasi

C. Bakal Bonsai Dan Cara Menanamnya
    Prinsip-prinsip menanam bonsai ini ialah:
    - Pot dibuat dari tanah bakar, porselin, atau plastik
    - Air di dalam pot yang berlebih harus dapat mengalir keluar dengan sendirinya
    - Jenis tanahnya adalah tanah yang tidak mudah padat atau plastik (liat/lengket)
- Tanah di dalam pot harus yang cerul, sehingga banyak mengandung udara bersih
- Daya serap tanahnya terhadap air baik, sehingga dapat mempertahankan kelembapannya.


1.    Pot dan isinya
Pot merupakan sarana dalam kreasi bonsai yang tidak kalah penting dengan bonsai sendiri. Dengan bonsai, pot merupakan rangkaian yang harus harmonis, yang serasi dan atraktif dengan kata lain berukuran seimbang dengan bentuk bonsainya.
2.    Mengisi Pot
Mengisi pot untuk tanaman bonsai merupakan duplikasi dari keadaan yang sebenarnya di alam bebas.
3.    Pengamanan Isi Pot
4.    Cara Menanami Bonsai
5.    Pemeliharaan Setelah Tanam

D. Tahap-Tahap Pembentukan Bonsai
1.    Tahap Pertama, Membentuk Kerangka Dasar
Bakal bonsai yang sudah siap untuk diberi kerangka dasar adalah yang sudah benar-benar sehat kembali, setelah mengalami pemindahan. Batang Pokoknya praktis sudah tidak tergoyahkan lagi dan sudah cukup mencapai ketinggian yang diperlukan pada akhirnya untuk dibentuk.
Kerangka dasar sementara sudah dimulai pada waktu memindahkan tanaman ke dalam pot bonsai. Sebelum membentuk kerangka dasar, rencanakan terlebih dahulu masak-masak bentuk bonsai yang dikhayalkan, dan bagaimana kira-kira bentuk bonsai pada akhirnya nanti.
Kerangka dasar ini terdiri dari rangkaian batang pokok dan beberapa dahan

Batang pokok dapat diatur sikapnya menjadi:
- Tegak lurus dengan dahan membentuk mahkota yang sistematis atau  asimatris
- Berliku-liku namun menjulang ke atas
- Miring hingga menggelantung
- Berbatang pokok lebih dari satu yang tumbuh dekat leher akar atau lebih  tinggi dan sebagainya.

2.     Tahap Kedua Merubah Arah Dan Bentuk
Merubah bentuk dan arah tumbuhnya batang pokok dan dahan-dahan merupakan suatu paksaan dan memakan waktu hingga bentuk dan arah yang dikehendaki tercapai.
Untuk keperluan tersebut diperlukan sarana untuk memudahkan pelaksanaannya sebagai berikut:
- Kawat kuningan dari beberapa ukuran diameternya
- Tali raffia
- Tang untuk memotong kawat
- Gunting pemangkas
- Gunting biasa
- Pisau kecil yang tajam
- Tang yang runcing ujungnya
- Cellotape

E. Penyempurnaan Bentuk Bonsai
1.    Pengendalian pertumbuhan
Setiap orang mengetahui, bahwa tanaman khususnya yang berbentuk pohon, bila dibiarkan sekehendak hatinya, akan berbentuk pohon, bila dibiarkan sekehendak hatinya, akan meningkat tingginya dan akan melebar mahkotanya.
Setiap bagian yang dilengkungkan, sebagai reaksinya ialah mengeluarkan kuntum baru yang dapat menjadikan dahan maupun ranting mengakibatkan kuntum di bawah titik tumbuh yang semula pasif (tidur) akan aktif dan tumbuh.
Pengendalian pertumbuhan tersebut dilaksanakan melalui pemangkasan dan pengetipan / Pemetikan titik tumbuh

Dengan pemangkasan dibuangnya:
•    Cabang/ dahan yang tumbuhnya di luar rencana akibat dari lengkungan atau yang tumbuh dari kuntum adventif
•    Ranting-ranting yang tumbuhnya saling tindih yang tampil kurang sedap
•    Ranting-ranting yang tumbuh ke arah bawah atau ke arah batang pokok
•    Ranting-ranting yang lemah pertumbuhannya

2.    Cara dan Waktu Pemangkasan
Memotong dahan atau ranting, dilakukan sebagai berikut:
•    Potong sedekat mungkin dengan kuntum yang nampak sehat
•    Bila ingin membentuk ranting baru, potong sedekat mungkin dengan ranting yang tumbuhnya sehat
•    Bila memangkas cabang, Potonglah sedemikian rupa hingga lukanya rata dengan permukaan pangkal tumbuhnya. Tutup lukanya yang besar dengan paraffin.

3.     Melilit Dahan Dengan Kawat
Melilit dahan-dahan yang memanjang karena pertumbuhannya masih dapat dilaksanakan. Tindakan ini dilakukan selama pertumbuhan baru, masih memungkinkan tanpa mengganggu bentuk dan penampilan bonsai selanjutnya
Langkah-langkah dalam penyempurnaan bonsai nampaknya sederhana. Tapi hasil yang cukup mengesankan baru dapat dicapai setelah beberapa tahun, ada yang tiga ada yang lima tahun lebih.



PENUTUP
A. Kesimpulan

1.     Bonsai adalah tanaman kerdil yang dipelihara di dalam pot yang beraneka ragam bentuknya dan warnanya.
2.    Bagian-bagian tanaman yang dapat dibentuk menjadi bonsai adalah, batang pokok, dahan ranting dan akar.
3.     Bibit atau benih yang dapat dijadikan bakal bonsai dapat dihasilkan melalui penyemaian biji, setekan, cangkokan, okulasi dan langkah-langkah tanaman yang masih bertunas.
4.     Adapun prinsip atau cara menanam bonsai adalah:
a.    Pot dibuat dari tanah bakaran, porslen atau plastik.
b.    Air di dalam pot harus dapat mengalir jika berlebih.
c.    Jenis tanahnya harus yang tidak mudah padat.
d.    Tanah di dalam pot harus cerul, sehingga banyak mengandung udara bersih. Daya serap tanah terhadap air baik.
e.     Membentuk tanaman bonsai ialah membuat duplikat dari bentuk pohon-pohonan di alam bebas. Skala duplikat ini bisa kecil, sedang, hingga cukup besar namun tetap dibawah ukuran.
B. Saran
Agar dalam penyusunan karya ilmiah ini bisa memberikan manfaat yang besar maka penulis menyarankan:
1.    Belajar mengkerdilkan pohon tidak akan selancar yang diharapkan, kegagalan pasti akan dialaminya. Dengan demikian hendaknya bagi para pemula untuk memiliki kesabaran yang tinggi Jadikanlah kegagalan sebagai ujian untuk mengulang lagi lebih baik lagi.
2.    Bagi yang memiliki tanaman bonsai, hendaknya memeliharanya dengan baik, karena membentuk tanaman kerdil dan memeliharanya hingga beberapa ratus tahun lamanya, merupakan suatu kesenian tersedirinya.

Daftar Pustaka

Internet, Wikipedia. www.wikipedia.org. 2012.
Waluyo, Herman. 1990. Tentang Bonsai. Jakarta : Erlangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar